Tertebus sudah penantian selama 5 tahun mengikuti kegiatan Adiwiyata. Lika-liku menuju predikat Sekolah Adiwiyata Nasional telah dijalani oleh segenap warga sekolah. Syarat-syarat untuk mendapat sebutan tersebut setahap demi setahap dipenuhi, selangkah demi selangkah dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah. Tidak ada kata putus harapan, tidak ada istilah patah arang, akhirnya pada hari Senin, 14 Desember 2015, SMA Negeri 3 Pasuruan akhirnya diundang ke Jakarta untuk menerima piala Adiwiyata tingkat nasional.
Bukan usaha yang sia-sia.
Adiwiyata bukanlah lomba, itu slogan yang selalu tertatanam di benak seluruh warga sekolah. Usaha melestarikan dan menjaga lingkungan selalu didengungkan kepada pendidik maupun peserta didik. Pelajaran dan pembiasaan menjaga lingkungan di sekolah berusaha diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta didik. Di dukung oleh kondisi alam di sekitar sekolah yang asri dan tanah yang luas, menjadikan kegiatan Adiwiyata di SMA Negeri 3 Pasuruan menjadi beragam.
Jaga Jagad yang merupakan sekumpulan peserta didik yang selalu berjibaku memberdayakan diri mereka untuk mengelola sampah yang dihasilkan oleh warga sekolah. Selain sampah dari kelas, mereka juga mempersiapkan diri dengan kemampuan untuk mengelola sampah daun yang banyak bertaburan di sekolah menjadi sebuah upaya yang menghasilkan produk-produk yang berkaitan langsung dengan sampah. Kompos merupakan salah satu produk hasil karya mereka yang sudah bertahun-tahun dihasilan oleh Jaga Jagad.
Biopori merupakan salah satu wadah untuk menyempurnakan kembali unsur kesuburan tanah. Melubangi tanah kemudian mengisi kembali dengan sampah daun di beberapa tempat di sekitar lingkungan sekolah merupakan upaya Jaga Jagad untuk memelihara tanah supaya tetap subur sehingga rumput atau tanaman di sekitarnya tetap terpenuhi kebutuhan makannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar